Makassar, 22 Agustus 2025 – Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui Pusat Sertifikasi Profesi (LSP Unhas) kembali mencatatkan pencapaian penting dalam bidang sertifikasi keahlian. Sebanyak 78 asesor baru resmi menerima Sertifikat Kompetensi Asesor dalam kegiatan Workshop Penguatan dan Penyerahan Sertifikat Kompetensi yang digelar pada Jumat (22/8).
Kegiatan ini tidak hanya menandai lahirnya asesor baru, tetapi juga memperkuat posisi Unhas sebagai rujukan nasional dalam pengembangan sertifikasi profesi. Sejak berdiri, LSP Unhas telah berhasil melahirkan 138 asesor, yang berperan penting dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia di berbagai bidang.
Kepala Pusat Sertifikasi Profesi/LSP Unhas, Ir. Mukti Ali, S.T., M.T., Ph.D., IPU, dalam laporannya menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari dukungan penuh pimpinan universitas. Menurutnya, komitmen yang kuat dari manajemen kampus menjadi pembeda antara Unhas dan perguruan tinggi lain dalam pengembangan LSP.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dua tahun lalu kita berkomitmen menjadikan Unhas sebagai hub sertifikasi profesi. Hari ini, komitmen itu sudah terwujud. Bahkan, Unhas kini dipercaya sebagai Ketua Konsorsium LSP P1 Indonesia. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa LSP Unhas telah menjadi benchmark bagi kampus lain,” jelas Mukti Ali.
Ia menambahkan, banyak kampus di Indonesia sudah membentuk LSP. Namun, karena minimnya pemahaman pimpinan mengenai konsep sertifikasi dan kurangnya dukungan struktural, perkembangan mereka cenderung berjalan lambat. Berbeda dengan Unhas, yang menempatkan LSP dalam Organisasi Tata Kelola (OTK) universitas, sehingga memiliki legitimasi kuat sebagai unit penunjang akademik.
Keberhasilan Unhas menempatkan LSP sebagai bagian dari struktur universitas menjadikannya model pengelolaan LSP yang ideal. Banyak perguruan tinggi menjadikan Unhas sebagai rujukan (benchmarking) untuk mengembangkan sistem sertifikasi di kampus masing-masing.
Selain itu, dukungan pimpinan universitas juga membuat berbagai program sertifikasi dapat berjalan konsisten dan berkelanjutan. Hal ini penting karena asesor kompetensi berperan langsung dalam menilai serta menjamin mutu tenaga kerja profesional sesuai standar nasional dan internasional.
Seiring dengan bertambahnya jumlah asesor kompetensi, LSP Unhas bertekad untuk memperluas jangkauan program sertifikasi ke berbagai bidang keilmuan. Tujuannya adalah memastikan lulusan Unhas dan tenaga kerja yang tersertifikasi mampu bersaing di pasar global.
“Unhas harus terus menjadi garda depan dalam penguatan sumber daya manusia. Dengan semakin banyak asesor bersertifikat, kita mampu menjawab kebutuhan dunia industri sekaligus meningkatkan daya saing bangsa,” tambah Mukti Ali.
Kehadiran 78 asesor baru ini menambah energi positif dalam mewujudkan visi Unhas sebagai universitas dengan kontribusi nyata bagi pengembangan SDM nasional. Dukungan penuh dari pimpinan universitas, mulai dari rektorat hingga fakultas, diyakini akan semakin memperkuat posisi LSP Unhas sebagai pusat sertifikasi profesi yang diakui secara luas.
Workshop dan penyerahan sertifikat kompetensi ini tidak hanya menjadi seremoni semata, tetapi juga langkah nyata dalam mencetak asesor yang profesional. Para asesor diharapkan mampu mengimplementasikan standar asesmen yang objektif, transparan, dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Dengan capaian ini, LSP Unhas kembali menegaskan diri sebagai rujukan nasional dan motor penggerak penguatan sistem sertifikasi di Indonesia. Universitas Hasanuddin, melalui kiprah LSP-nya, membuktikan komitmen untuk terus menghadirkan inovasi dan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan dan ketenagakerjaan.