Waspada! Modus Penipuan Baru di Google Maps

Rabu, 2 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Google Maps, sebagai aplikasi navigasi populer, kini menjadi sasaran empuk bagi para penipu yang memanfaatkan fitur-fiturnya untuk menyesatkan pengguna. Berbagai modus operandi digunakan untuk mengecoh korban, mulai dari pembuatan profil bisnis palsu hingga manipulasi informasi kontak.

Pihak Google aktif mencari penipuan ini. “Setelah kami diberitahu soal penipuan, kami melakukan upaya ekstrem melakukan identifikasi iklan palsu serupa,” kata Halimah DeLaine Prado, penasihat umum Google (CBS News, Selasa 25/3/2025).

Salah satu taktik yang sering digunakan adalah pembuatan daftar bisnis palsu. Para penipu membuat profil bisnis fiktif di Google Maps dengan tujuan mengumpulkan dan menjual data pribadi pengguna yang menghubungi mereka. Mereka seringkali menambahkan ulasan palsu untuk meningkatkan kredibilitas bisnis tersebut. Setelah data terkumpul, informasi tersebut dijual kepada pemasar atau digunakan untuk tindakan penipuan lainnya.

ADVERTISEMENT

Aplikasi Layanan Digital Desa

SCROLL TO RESUME CONTENT

Modus lain yang marak adalah perubahan nomor kontak pada profil bisnis yang sah. Penipu memanfaatkan fitur “Suggest an Edit” di Google Maps untuk mengubah informasi kontak, seperti nomor telepon atau situs web, dengan data mereka sendiri. Akibatnya, pengguna yang mencari layanan resmi malah terhubung dengan penipu yang dapat meminta pembayaran di muka atau informasi pribadi sensitif.

Kasus penipuan ini telah dilaporkan di berbagai wilayah. Di Texas, misalnya, sebuah bisnis melaporkan adanya akun yang menyamar sebagai mereka di Google Maps. Menanggapi hal ini, Google melakukan tindakan ekstrem untuk mengidentifikasi dan menghapus iklan palsu serupa.

Ilham Akbar, konsultan SEO, menekankan verifikasi data. Ia menyarankan, “Periksa URL yang tercantum di Google Maps dan nomor telepon untuk memastikan milik perusahaan yang diiklankan itu. Selain itu, pengguna patut curiga jika mereka meminta informasi pribadi dan meminta bayaran dengan cara tidak biasa.”

Penipuan ini telah terjadi di beberapa wilayah. Beberapa laporan menunjukkan kejadian di Amerika, Eropa, dan Asia. Modus ini menyasar konsumen yang mencari layanan resmi.

Pihak Google melakukan investigasi menyeluruh. Mereka bekerja sama dengan tim keamanan digital untuk mengidentifikasi dan menghapus profil palsu. Upaya ini terus ditingkatkan secara berkala.

Selain itu, Halimah DeLaine Prado juga membagikan langkah perlindungan. Ia menyarankan, “Pertama adalah periksa keaslian informasi yang didapatkan jika mendapati hal yang janggal.” Langkah ini sangat penting bagi pengguna.

Tips Melindungi Diri dari Penipuan di Google Maps

Untuk menghindari menjadi korban penipuan melalui Google Maps, berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

  1. Periksa Keaslian Informasi
    Selalu verifikasi URL dan nomor telepon yang tercantum di Google Maps. Pastikan informasi tersebut sesuai dengan data resmi perusahaan yang bersangkutan.

  2. Waspadai Permintaan Informasi Pribadi
    Jika pihak yang dihubungi meminta data pribadi atau pembayaran dengan cara yang tidak biasa, berhati-hatilah. Ini bisa menjadi indikasi penipuan.

  3. Laporkan Aktivitas Mencurigakan
    Jika menemukan informasi yang tidak akurat atau mencurigakan di Google Maps, gunakan fitur “Laporkan Masalah” untuk memberi tahu Google.
  4. Gunakan Sumber Resmi
    Sebaiknya kunjungi situs web resmi atau media sosial perusahaan untuk mendapatkan informasi kontak yang valid, daripada hanya mengandalkan informasi dari Google Maps.

Transparansi data bisnis juga menjadi prioritas. Google memperbaiki sistem verifikasi untuk mencegah penipuan. Peningkatan sistem keamanan menjadi kunci perlindungan pengguna.

Modus penipuan ini mengganggu kepercayaan pengguna. Setiap detail diubah dengan cermat agar tidak menimbulkan kecurigaan. Namun, dengan verifikasi yang tepat, risiko penipuan dapat dihindari.

Google terus mengedukasi masyarakat. Edukasi ini menyertakan tips memeriksa URL, nomor kontak, dan informasi resmi. Dengan begitu, pengguna akan lebih waspada.

Transisi informasi antar platform pun diperkuat. Google bekerja sama dengan otoritas setempat untuk menangani kasus penipuan. Kerjasama ini penting demi keamanan bersama.

Pengguna diimbau selalu aktif. Mereka harus menyimak setiap informasi yang tampil di Google Maps. Selalu pastikan data yang terlihat resmi dan valid.

Dengan peningkatan kewaspadaan, masyarakat dapat melindungi diri. Keamanan digital harus menjadi prioritas bersama. Jangan ragu untuk memeriksa dan melaporkan jika menemukan kejanggalan.

Komentar

Follow WhatsApp Channel www.celebesmedia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Gerakan Aksi Nyata Untuk Lingkungan, Catatan Bumi Gelar Pelatihan Ecobrick
Google Doodle Hari Ini Rayakan Superposisi Kuantum Sedunia
Puasa Syawal 2025 : Niat, Jadwal, dan Keutamaannya
Perbedaan Film Pabrik Gula Versi Uncut yang Baru Tayang
Ruben Onsu Resmi Mualaf, Dapat Bimbingan Habib Usman
AI Bergaya Studio ChatGPT Ghibli Resmi Dirilis
Cara Buat Animasi Viral ala Studio Ghibli Pakai “Prompt” Ini di ChatGPT
Panduan Lengkap Niat Zakat Fitrah dan Besaran Zakat Fitrah 2025 di Berbagai Wilayah

Berita Terkait

Senin, 14 April 2025 - 08:09 WITA

Google Doodle Hari Ini Rayakan Superposisi Kuantum Sedunia

Rabu, 2 April 2025 - 04:14 WITA

Waspada! Modus Penipuan Baru di Google Maps

Senin, 31 Maret 2025 - 23:58 WITA

Puasa Syawal 2025 : Niat, Jadwal, dan Keutamaannya

Senin, 31 Maret 2025 - 22:14 WITA

Perbedaan Film Pabrik Gula Versi Uncut yang Baru Tayang

Senin, 31 Maret 2025 - 19:29 WITA

Ruben Onsu Resmi Mualaf, Dapat Bimbingan Habib Usman

Berita Terbaru

Pendidikan

78 Asesor Unhas Terima Sertifikat Kompetensi

Jumat, 22 Agu 2025 - 18:16 WITA

Prof. Budu Resmi Daftar Calon Rektor Unhas 2026-2030

Pendidikan

Prof. Budu Resmi Daftar Calon Rektor Unhas 2026-2030

Jumat, 22 Agu 2025 - 15:28 WITA

Pemerintahan

Unhas Dampingi Evaluasi Raperdes di Desa Dongi Sidrap

Senin, 11 Agu 2025 - 21:10 WITA